setiap aku memandang purnama, apa yg tertangkap mataku memaksaku untuk mengingatmu..
dan kali itu pula aku tertegun dan anganku melambung jauh,, seolah masuk ke dalam pusaran alur mundur...
ya, seperti itulah memoriku tentangmu...
ketika memandang purnama, pemandangan sekian menit itu bagai alur kilas balik yang memutar semua memoriku tentangmu...
meski aku berada di tempat yang jauh denganmu sekalipun...
sekian menit itulah kepalaku diaduk dan dipenuhi kenangan akan dirimu
wajahmu menggantikan purnama yang direkam mataku menuju otakku..
ya, seperti itu bayangan tentangmu menari-nari di dalam kotak memoriku..
kemudian aku hanya bisa merindukanmu dari kejauhan berdoa kita menatap rembulan yang sama... kemudian aku mulai merasakan kedua mataku panas menahan tangis...
kemudian dengan terpaksa kulajukan jupiterku semakin kencang untuk membuyarkan lamunanku tentang rembulan yang kian memenuhi kepalaku dengan wajahmu...
aku melarikan diri dari sesaknya...
agar mataku tak menumpahkan air matanya...
betapa angan-annganku dipenuhi dirimu..
dan kau adalah purnama bagi hatiku, maka tiap kali aku memandang purnama maka dalam sekian menit berharga itu wajahmu terekam apik di benakku