telah lama kurindukan hujan yang mengguyur bumi..
kepada hujanlah aku bersembunyi dari pilu..
kepada hujanlah kusembunyikan anak sungai yang meleler dari mataku
kepada hujan pula lah aku bercerita pada ribuan tetesannya
kemana kini hujan pergi?
kemarau mengeringkan air mataku, tapi tandus...
kudapati mataku panas, aku tak bisa bersembunyi kala kemarau..
deru angin melintasi tubuhku, menerbangkan imaji ku akan hujan
biasanya kala hujan turun, aku duduk di tepian beranda,
merasakan suara rintiknya..
kala hujan semakin deras, aku malah ikut menari diantaranya..
hujan memberiku banyak cerita..
tentang amarah bapak kepadaku..
tentang aku yang nekat mengejar malaikat izrail
tentang peluk ibuku yang sangat mengasihiku
tentang aku berlarian bersama adikku menikmati hujan
tentang petualanganku bersama kawan-kawan diantara hujan
tentang tangisku yang disembunyikan hujan, selalu hujan yang menyembunyikannya...
kemana kini perginya angin yang membawa hujan?
hujan pergi membawa pelangi bersamanya..
pada batas cakrawala senja, kurindukan hujan
kurindukan tiap rintiknya jatuh pada kulitku..
No comments:
Post a Comment