CLICK HERE FOR FREE BLOGGER TEMPLATES, LINK BUTTONS AND MORE! »

sayap yang ingin terbang

sayap yang ingin terbang
kepada senja aku titipkan doa yg kurapalkan pada malam agar kelak aku bisa pulang

Tuesday, May 13, 2014

hey September !

Jadi, aku  nulis ini karena kemarin siang dibuat terharu biru oleh seorang teman.. mungkin bagi orang lain ia tidak istimewa, tapi tidak buatku.. ia sangat istimewa dengan caranya.

Salam,


Amelia Septiarisa, gadis Bulan September yang aku sendiri baru sadar kalau namanya sudah tertulis di Lauhul Mahfudz-ku. Bagiku semuanya seperti sebuah kebetulan aku bertemu dengannya.. tapi sepertinya Tuhan sudah merencanakan sesuatu yang sangat luar biasa.

Sesuatu yang tak pernah terbayang bisa berteman dengan Riris, anak perempuan yang dulu aku takuti karena tampang judesnya, ya pada dasarnya wajahkupun terkadang tampak judes. tapi kelemahanku ya ada pada orang-orang yang judes.

Aku ingin bersyukur, sangat berterimakasih pada Tuhan telah mengirimkan seorang kuat seperti Riris. Ia kuat untuk dirinya sendiri hingga menjadi salah satu motivasiku untuk berjuang atas diriku sendiri.

Kami mungkin bertemu agak terlambat, tapi kemudian aku meyakini satu hal. Seperti itulah semua dirancang dengan indah dan sangatlah baik. Aku dan Riris mengalami banyak hal sebelum bertemu, terutama arti seorang teman. Manusia datang dan pergi bagiku manusiawi, Riris pernah meragukanku. Ia takut jika aku pergi meninggalkannya. Mungkin suatu hari itu bisa saja terjadi, karena bagaimanapun kami akan melanjutkan hidup, bukan? aku pun tak bisa terus menahannya.. egois jika aku melakukannya. Di lain sisi, aku pernah berjanji padanya, aku ingat betul pernah berkata "Ris, i promise you, i'll never leave you alone, as long as i can.. until i see you live happily"
mungkin Ris lupa aku pernah berkata begitu..

Mungkin aku pernah luput dan meninggalkannya, aku sadar aku tak bisa mendampinginya menjadi moderator atau notulen pada sempro dan semhasnya, tapi sungguh itu karena keadaan yang tak memungkinkan, dan aku menebusnya dengan hadir pada seminar-seminarnya.. Banyak waktu yang pada akhirnya kulewatkan tanpanya, tapi ia harus tahu bahwa tak sekalipun aku putus berdoa untuk kebahagiaannya, isi doanya rahasia.. karena itu biarlah Tuhan saja yang tahu.. intinya aku selalu mendoakan kebahagiaannya sekalipun jauh denganku.

Kami punya impian yang mirip, punya cita-cita yang mirip.. dan kami sedang berusaha mewujudkannya. Aku ingat pernah menulis di tugas matakuliah kewirausahaan bahwa aku ingin mengunjunginya saat anak pertamanya lahir pun kalau bisa aku mendampingi proses melahirkannya, aku menulisnya di dream book. Keinginan itu masih ada sampai sekarang kujaga dengan sangatlah baik..

Ris, maaf aku pernah membuatmu ragu dan tak percaya padaku. Aku mungkin bukan teman yang baik, aku mungkin melakukan banyak kesahlahan padamu, dan aku mungkin banyak membuatmu kesal. Satu hal yang harus kamu ingat, bahwa sampai kapanpun kamu temanku pun sebaliknya.. Bahwa kita akan terus berjuang bersama, sekalipun saat ini kita memiliki jarak. Aku juga selalu menyebutkan namamu saat aku berdoa, tak cuma kamu yang melakukannya..

Ris, maaf aku tak sepenuhnya jujur kalau aku kesepian saat kita tak lagi menghabiskan waktu bersama.. ya, aku merindukan aichiro yang kita makan berdua, aku merindukan perjalanan nekat kita hanya untuk makan siang di kesamben, aku merindukan petualangan kita menempuh jalan panjang lintas kabupaten, aku merindukan masa-masa kita bersama, titik.

Terimakasih pada Tuhan yang mengirimkanku seorang yang sangat istimewa dan terimakasih Ris kamu sudah datang menjadi seorang teman yang berharga, sangat berharga. Terimakasih banyak..


Tertanda,

Windha

No comments:

Post a Comment