CLICK HERE FOR FREE BLOGGER TEMPLATES, LINK BUTTONS AND MORE! »

sayap yang ingin terbang

sayap yang ingin terbang
kepada senja aku titipkan doa yg kurapalkan pada malam agar kelak aku bisa pulang

Friday, May 16, 2014

Sepenggal Rekaman Kehidupan

Terkadang kita merindukan masa lalu,
bukan..
bukan karena gagal move on atau terjebak nostalgia..
hanya saja ada beberapa hal yang membuatku sedikit rindu pada masa yang telah lalu..

kusandarkan punggungku pada kursi kantorku, siang ini panas seperti biasanya.. kalender laptop menunjujjan pukul 12:45, Hari Jum'at pertengahan bulan seperti ini tidak banyak data yang masuk. Aku baru saja ditegur atasannya, bukan masalah besar. Hanya saja menurut pak boss aku kurang cerewet pada para medical representative itu soal data. Ah, mereka ditegur juga bebal, pikirku. sebetulnya bulan ini juga bulan terakhirku menjadi admin di kantor ini, salah satu perusahaan produsen susu ternama dari Negeri Kincir Angin, Belanda. Aku sempat panik bagaimana nasibku besok jika sudah di-PHK, tapi rupanya Tuhan berkata lain, aku diselamatkan boss ku dengan pindah divisi.

Kulirik jam tanganku menunggu jam makan siang, aku hanya bisa mendengus kesal. Cuaca sepanas ini masa iya aku harus keluar mengirimkan dokumen..
Kemudian sesaat kepalaku seolah ada rekaman gerakan mundur, flash back mengingat beberapa orang di masa lalu. Diantaranya ada mantan sih, bukan berarti merindukannya apalagi sampai gagal move on, hanya saja aku menjadi mengerti satu hal. Bahwa hidup semua orang pasti berlanjut sekalipun pernah terjatuh. Terkadang aku merindukan masa bersama teman-temanku di masa lalu, sekarang usiaku sudah 23 tahun, saat kubuka halaman facebook dan melihat beberapa teman akrab yang tak lagi jumpa tiba-tiba ada desir dalam dada, aku rindu. Aku merindukan masa usiaku 13 tahun, itu sepuluh tahun yang lalu, saat aku masih duduk di bangku SMP. Aku merindukan masa saat usiaku 11 tahun saat masih duduk di bangku SD. Ah, sudah lama sekali rupanya..

Kulihat inbox di facebook ku ada pesan dari kawan semasa SD dan SMA menanyakan kabarku, yang SD sebetulnya bukan kawanku, oke kemudian aku menganggapnya kawan. Seharusnya ia lebih tepat menjadi musuh bebuyutan, keberadaannya semasa SD sepertinya hanya diciptakan untuk menjahiliku, menggangguku, merusak acaraku bermain-main dengan temanku yang lain.. Aku bukan membencinya, hanya saja aku sering jengkel dbuatnya. Anak laki-laki yang wajahnya aku rasa tak berubah sejak kami duduk di bangku sekolah dasar. Sayang, ketika aku lulus SD dan masuk SMP, aku tak lagi mendengar kabarnya.. hingga tahun lalu, Tuhan kembali mempertemukan kami. Bedanya, kami tak lagi bertengkar seperti saat masih berseragam putih-merah. Terkadang canggung saat bicara, mengenang betapa menjengkelkannya ia.. Ia banyak berubah, menjadi sosok yang jauh lebih baik, orang yang aku sebut kuat dengan caranya. Aku terheran-heran ketika ternyata ia tahu keberadaanku selepas lulus SD, ia bahkan tahu jupiter merahku semasa SMA. Aku hanya berkata kenapa?? Kenapa tak menyapaku? Ia hanya tertawa kecil berkata ia malu dan takut padaku, karena mengingat masa kecil kami yang selalu bertengkar bagai tom and jerry. Aku hanya memukul pundaknya gemas, masa iya aku dendam karena hal seperti itu. Hingga saat usia kami sudah duapuluh, barulah cerita-cerita yang tak pernah terlontar keluar. Tentangnya yang tak pernah ku ketahui semasa kecil, mulai dari dimana rumahnya, keadaan keluarga dan pendidikannya. Dulu aku hanya tahu ia seorang trouble maker ketika SD. Ternyata bisa bicara dengan rukun dengannya sangat menarik! sisi yang lain dari seorang pengganggu, yaa itupun karena kami sudah dewasa aku pikir, kami sudah bukan lagi bocah berusia sebelas. Hingga saat ini ia masih bertanya kabarku, ia salah satu temanku yang ternyata dibalik kejahilannya, ia sangat baik dan memperhatikanku bahkan mendukungku..

Satu lagi teman yang mungkin awalnya aku berharap ia menjadi sahabatku, tapi ternyata ia tak lebih dari manusia biasa yang mungkin pada saat kami duduk di bangku SMA telah melukai hatiku tanpa ia menyadarinya.. Anak perempuan yang sepakat denganku untuk duduk sebangku saat kami menginjak kelas sebelas. Ia anak yang baik pikirku awalnya, ia selalu mengajariku matematika yang aku tak pernah bisa, begitupun aku membantunya saat pelajaran bahasa inggris karena kemampuanku menonjol di bahasa. Aku pikir ia akan terus bersamaku hingga kami lulus dari bangku SMA, rupanya aku salah. Ia pergi meningalkanku hanya karena aku tak pandai, hanya karena menurutnya aku sering bolos, tak mengerjakan Pe-Er, dan tak mengerjakan tugas kelompok. Oke, poin ketiga HANYA ASUMSI nya saja. Aku tak tahu siapa yang menjadi dalang semuanya hingga saat itu semua orang yang aku anggap temanku berjumlah hampir duapuluh orang termasuk sebangku-ku menjauhiku dan mendadak bersikap sangat ketus padaku. Yang aku tahu hanya tiba-tiba aku kehilangan semua temanku dalam satu malam, hingga aku bertemu kelompok yang lain yang mau menerimaku apa adanya. lagipula urusan bolos dan tidak mengerjakan Pe-Er kan itu tanggung jawabku sendiri, tak ada hubungannya dengan yang lain, yang dihukum juga aku, dan aku tak pernah mengajak orang lain. Alasan ketiga baru aku ketahui dari temanku yang baru di akhir semester kelas tiga.. cukup terlambat jika mengingat aku sudah dijauhi sejak awal semester dua saat masih kelas dua. WHAT??? katanya aku tak pernah mengerjakan tugas kelompok? well, kenyataannya adalah mereka tak pernah berbagi tugas denganku, mereka tetiba menjauhiku, mengharamkan bicara denganku, dan kemudian berkata aku yang tak kerja kelompok? super sekali ! aku sudah inisiatif tanya tak digubris, kemudian aku malas untuk bertanya lagi. Aku tak akan mati tanpa mereka, hingga akhirnya aku lulus meninggalkan dendam.

Ah tapi mereka semua temanku, meninggalkan kenangan baik atau buruk  mungkin memang sudah jalannya begitu.. Paling tidak mereka menjadi motivasiku untuk lebih baik, nyatanya aku berhasil masuk perguruan tinggi negeri favorit dan bekerja di perusahaan skala internasional dengan otak yang mereka anggap pas-pasan ini.. itu suda cukup membanggakan untukku.. dan mereka harus tahu bahwa aku tak seperti yang mereka pikir..

Malang, 16 Mei 2014

Cuaca panas seperti biasanya

2 comments:

  1. biasanya orang yang meninggalkan kenangan baik atau buruk memang udah jalannya begitu. kalo ga terjadi hal itu, mungkin takdirnya kan bakal beda ya. jadi kalo diinget2 lagi sekarang ya lebih baik ikhlasin aja apa2 yang udah terjadi di masa lalu. anggap aja sbg kenangan

    ReplyDelete
    Replies
    1. keberadaan kenangan baik maupun buruk, akhirnya menjadikan pelajaran berharga buatku, :) semua orang pasti pernah ngalami kan, kalau ndak ada hal baik atau buruk datang sama kita, gimana caranya kita ditempa jadi kuat.. ya, insyaallah aku ikhlas dan kuat

      Delete